Pertarungan Makin Ketat Antarklub IBL
Kamis, 11 Maret 2010 | 04:17 WIB
Jakarta, Kompas - Jalannya kompetisi Turnamen Bola Basket Piala Gubernur DKI Jakarta makin ketat pada babak perempat final, Rabu (10/3). Delapan klub—yang sejak awal sudah diduga datang dari klub profesional Indonesian Basketball League—beradu strategi dan kemampuan mengeksekusi bola.
Empat klub kuat di Indonesian Basketball League (IBL) akhirnya melaju ke semifinal yang akan digelar Jumat (12/3). Klub Aspac Jakarta akan melawan Pelita Jaya Esia Jakarta, sedangkan CLS Knights Surabaya menghadapi Garuda Flexi Bandung.
Aspac dipastikan lolos setelah menaklukkan Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumatera Selatan dengan skor 82-52, kemarin. Selisih angka yang tajam. Namun, Pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah masih melihat transisi pertahanan timnya yang masih kurang sempurna.
Pelita Jaya menundukkan Bima Sakti Nikko Steel Malang dalam pertempuran yang cukup ketat. Bima Sakti terus menempel ketat perolehan poin Pelita Jaya. Pergerakan di lapangan sangat dinamis karena kedua tim menjadi ngotot. Skor berakhir 60-49 untuk Pelita Jaya.
Suasana paling riuh saat CLS Knights bertempur melawan Stadium Jakarta. Ini karena Stadium membawa serta puluhan pendukungnya, lengkap dengan genderang dan terompet. Namun, teriakan pendukung tidak mampu menyelamatkan Stadium dari kekalahan. CLS menggilas Stadium, 74-54.
Laga terakhir kemarin mempertemukan Garuda dengan Citra Satria. Meski kali ini mampu mengimbangi Garuda, Citra Satria tak ayal kalah juga, dengan skor akhir 52- 60.
Pelatih Pelita Jaya Rastafari Horongbala agak kurang puas dengan hasil perempat final. Seharusnya poin bisa lebih banyak dari 60. Klub Bima Sakti menjadi bangkit dan agresif setelah melihat Pelita Jaya bisa dikejar. ”Makanya selisihnya tidak terlalu banyak,” ujarnya.
Pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah mengevaluasi, timnya bermain bagus, hanya transisi pertahanan belum memuaskan.
Sebaliknya, Pelatih Muba Hangtuah Nath Canson mengapresiasi permainan atletnya meski kalah atas Aspac. ”Saya acungi jempol. Ini permainan terbaik mereka,” katanya.
Makin ketat
Perebutan tiket ke babak final Jumat besok akan berlangsung sangat ketat. Tjetjep memandang materi pemainnya dan pemain Pelita Jaya cukup berimbang. ”Tinggal nanti di lapangannya bagaimana. Strategi sih seperti biasanya. Melihat dulu bagaimana lawan, lalu kami merespons,” katanya.
Rastafari pun menyebut hal yang sama soal materi pemain. ”Ya imbanglah. Untuk besok, beberapa pemain Aspac harus dikawal ketat. Xaverius Prawiro itu kencang larinya, harus ditempel, juga Oky Wira,” ujarnya.
Para pemain Pelita Jaya yakin timnya mampu mengungguli lawan. Batam, yang pernah 12 tahun bermain untuk Aspac, mengerti bagaimana performa para pemain Aspac. Sebagai pemain profesional, mengetahui kemampuan tim lawan adalah satu keuntungan. ”Aspac memasang pemain muda karena sedang regenerasi. Mungkin kami lebih matang,” ujar Batam.
Dalam dua kali turnamen terakhir, IBL dan Piala Menpora, Aspac selalu unggul atas Pelita Jaya. ”Kami sudah sering ketemu, sudah tahu karakter masing-masing,” ujar Batam. (IVV)
Judul : Pertarungan Makin Ketat Antarklub IBL
Deskripsi : Pertarungan Makin Ketat Antarklub IBL Kamis, 11 Maret 2010 | 04:17 WIB...