Jakarta - Liga basket tertinggi di Indonesia atau akrab disapa Indonesian Basketball League (IBL) kini punya identitas baru, yaitu National Basketball League (NBL) Indonesia.
Hari ini (25/5), persemian nama baru ini dilakukan di Ballroom Hotel Four Season, Jakarta. Pihak PT DBL Indonesia, Pengelola baru IBL yang berpusat di Surabaya, juga menjelaskan sejumlah perubahan lain seperti
jadwal dan penambahan jumlah pertandingan secara signifikan.
Pada acara yang dihadiri Legenda NBA Sam Perkins ini, DBL Indonesia juga menjelaskan alasan mengakuisisi IBL, yang dalam beberapa tahun terakhir dianggap mengalami kemerosotan.
"Kami sama sekali tak pernah punya bayangan mengambil alih IBL. Pada Desember 2009, seluruh perwakilan klub datang ke Surabaya untuk menemui kami. Kata mereka, Liga sedang dalam kondisi terburuk dalam 20 tahun terakhir," ungkap Azrul Ananda selaku Direktur PT DBL Indonesia,
Commissioner NBL Indonesia.
Semula, masih menurut Azrul, DBL Indonesia belum bersedia sebab pihaknya sudah punya beban besar mengembangkan liga pelajar terbesar yang merambah 21 kota serta diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial tersebut.
"Setelah berbincang dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, akhirnya kami bersedia. Banyak pihak yang mendorong kami
melakukan ini demi basket Indonesia yang lebih baik. Kami ucapkan banyak terima kasih pada seua klub, PB Perbasi, dan para penggemar basket Indonesia atas kepercayaan ini. Kami akan kerja keras untuk
mengembalikan gengsi basket Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu Dewan Komisaris Liga Bella Erwin mengaku senang DBL Indonesia bersedia menjadi pengelola.
"DBL punya lima poin penting, yaitu infrastruktur yang memadai, cukup SDM, kuat jaringan media, finansial cukup, dan jaringan kuat di lingkungan basket," kata Erwin.
Hal senada diungkapkan Ketua Umum PB Perbasi Noviantika Nasution. Ia mengaku lega dengan hadirnya DBL Indonesia sebagai pengelola.
"Basket Indonesia membutuhkan orang-orang muda seperti yang mereka miliki. Visioner, tapi mau memahami keadaan serta paham dalam
menghadapi keadaan tersebut. Visi mereka sejalan dengan apa yang kami inginkan," ujar Nasution.
Azrul menjelaskan, logo baru NBL Indonesia dibuat dengan desain sederhana, berwarna merah muda dan putih yang melambangkan warna
bendera negeri ini sebagai tekad mengembalikan masa emas basket Indonesia. Sementara Azrul juga mengklaim bahwa slogan liga berbunyi
For Indonesia.
Perubahan penting lain adalah penambahan jadwal dan jumlah pertandingan. Nama NBL Indonesia, menurut Azrul memberi kesempatan
untuk menyesuaikan diri dengan liga-liga profesional negara lain.
"Di negara yang basketnya maju, kompetisi selalu diselenggarakan pada akhir tahun dan berakhir di awal tahun berikutnya. Sejarah basket Amerika memang sebagai olahraga musim dingin. Kini, di Eropa, Australia, China, dan negara lain mengadopsi jadwal yang sama. Baru pada Mei hingga Agustus, kompetisi bersifat internasional diselenggarakan," papar Azrul.
Dengan demikian musim perdana NBL Indonesia adalah musim 2010-2011. Musim reguler diselenggarakan pada Oktober 2010 higga Februari 2011. Kompetisi resmi pramusim digelar Juli 2010, sebelum bulan puasa.
Kompetisi ditutup dengan Champions Series pada Maret 2011 dimana delapan klub terbaik akan berkumpul di satu tempat dan saling
menggugurkan lewat sistem
single game elimination. Tim yang bertahan hingga akhir dinobatkan sebagai Champion NBL Indonesia 2010-11.
Format ini persis seperti yang dipakai dalam NCAA di Amerika Serikat serta Euroleague. Secara keseluruhan NBL Indonesia akan menyelenggarakan 166 pertandingan di musim pertamanya. Di IBL, jumlah pertandingan tak sampai 130 termasuk turnamen.
Sepuluh tim yang bakal berlaga di musim pertama NBL Indonesia adalah Aspac Jakarta, Bima Sakti Malang, Citra Satria Jakarta, CLS Knights Surabaya, Garuda Flexi Bandung, Muba Hang Tuah IM Sumatera Selatan, Pelita Jaya Jakarta, Satria Muda Jakarta, Satya Wacana Angsapura Salatiga, dan Stadium Jakarta.[van]