• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Coach Suryo

Indonesian Basketball Coach | Champion Coach

  • Beranda
  • Tentang Saya
    • Prestasi
    • Fotoku
    • Videoku
    • Musikku
  • Tekno
    • Gadget
    • Internet
  • Entertainment
  • Trik dan Tips
  • Unik dan Menarik
  • Teknik Basket
Home » News » Sejarah DBL

Sejarah DBL

2004
Musim Perdana yang Tak Terlupakan

DBL dimulai di Surabaya pada 2004. Liga ini diniati sebagai liga SMA yang sederhana, tapi diselenggarakan dengan cara yang benar. Tidak boleh ada pemain profesional atau semipro, tidak boleh ada sponsor rokok, alkohol, dan minuman berenergi. Pemain harus student athlete. Performa mereka di ruang kelas sama pentingnya –atau bahkan lebih penting— dari performa mereka di lapangan basket.
Total 96 tim bergabung di musim pertama ini, dari berbagai kota di Provinsi Jawa Timur. Sejak pertandingan perdana, banyak orang sadar bahwa sesuatu yang spesial sedang berlangsung. Pertandingan pertama DBL sangatlah ketat dan emosional. Tim putri SMAN 20 Surabaya mengalahkan SMA Santo Stanislaus 2 Surabaya. Tangis sedih dan bahagia terlihat di sekeliling lapangan, ditonton oleh sekitar 1.000 penonton.
Sejak saat itu, makin banyak peminat datang menonton. Pada babak final, lebih dari 5.000 orang datang menyaksikan (rekor penonton basket terbanyak di Jawa Timur saat itu). Dan mereka dihibur oleh pertandingan yang emosional dan dramatis. SMAN 2 Surabaya menjadi juara putra, setelah memaksa berlangsungnya perpanjangan waktu lewat tembakan putus asa dari luar garis tiga angka. (*)
logo2004 DBL 2004
  • 96 Tim bertanding
  • 2.788 Peserta terdaftar
  • 166 Pertandingan digelar dalam 16 Hari
  • 20.000+ Penonton menyaksikan
bar
2005 - 2007
Mengembangkan Standar Baru SUSKES musim pertama DBL membantu liga ini untuk tumbuh secara signifikan. Makin banyak tim yang bergabung, makin banyak penonton yang menyaksikan. Bahkan, saking banyaknya tim yang ingin tampil, DBL kehabisan kapasitas untuk menerima semuanya. Karena itu, para peserta baru harus tampil dulu di babak kualifikasi, saling mengeliminasi menuju babak utama.
Makin tahun, standar penyelenggaraan juga terus meningkat. Aturan-aturan baru diperke­nalkan untuk membuat presentasi pertandingan makin baik. Tim dan penonton terus dipaksa untuk mengikuti aturan-aturan yang makin ketat.
Pada 2007, pertandingan-pertandingan DBL diselenggarakan sebaik –atau mungkin lebih baik— dari pertandingan-pertandingan profesional dan internasional. Lebih dari 55 ribu penonton menyaksikan DBL pada 2007, hampir empat kali lebih banyak dari 2004. Sebanyak 220 tim bertanding pada 2007, lebih dari dua kali jumlah peserta 2004.
Sukses 2007 ini memberi pertanda, bahwa sudah tiba waktunya bagi DBL untuk mengem­bangkan sayap. (*)
logo2005 DBL 2004
  • 203 Tim bertanding
  • 3.696 Peserta terdaftar
  • 271 Pertandingan digelar dalam 27 Hari
  • 35.000+ Penonton menyaksikan
logo2006 DBL 2004
  • 205 Tim bertanding
  • Hampir 4.000 Peserta terdaftar
  • 273 Pertandingan digelar dalam 28 Hari
  • 45.000+ Penonton menyaksikan
logo2007 DBL 2004
  • 220 Tim bertanding
  • 4.359 Peserta terdaftar
  • 320 Pertandingan digelar dalam 35 Hari
  • 55.000+ Penonton menyaksikan
bar
2008
Ekspansi Nasional, Kolaborasi Internasional, dan Arena Baru
DBL telah mengukuhkan diri sebagai liga basket terbesar di Indonesia pada tahun 2008. Setelah meraih sukses selama empat musim di Surabaya, DBL berkembang ke sepuluh kota lain di sepuluh provinsi.
Untuk memenuhi tuntutan jumlah peserta, di Jawa Timur DBL dibagi menjadi dua wilayah. North di Surabaya, South di Malang. Sembilan kota baru lainnya tersebar di sembilan provinsi, di lima pulau di Indonesia.
Seperti di Surabaya, DBL mendapat sambutan hangat di provinsi-provinsi lain. DBL mampu memecahkan rekor peserta dan penonton di kebanyakan kota baru. Contohnya, di kota budaya Jogjakarta, lebih dari 16.500 orang menonton DBL hanya dalam enam hari. Angka yang sebelumnya belum pernah dicapai untuk sebuah even basket.
Seiring dengan perluasan wilayah, DBL juga mencatat sejarah lewat dua kolaborasi internasional. Yang pertama adalah kerja sama jangka panjang dengan liga basket paling bergengsi di dunia NBA. Setiap tahun, NBA akan mengirimkan pemain dan pelatihnya untuk membantu perkembangan para pemain dan pelatih top DBL.
Even resmi pertama NBA di Indonesia diselenggarakan di Surabaya, 23-24 Agustus 2008. Bintangnya adalah Danny Granger, top scorer Indiana Pacers.
Kolaborasi internasional kedua adalah dengan pemerintah Australia. Pada Oktober 2008, DBL mengirimkan tim All-Star pertamanya (putra dan putri) ke Perth, untuk belajar dan bertanding melawan tim-tim muda pilihan Western Australia.
Sebagai penyempurna, pada 2008 DBL juga membuka gedung basket barunya, DBL Arena. Gedung itu dibangun hanya dalam tujuh bulan. Salah satu gedung terbaik di Indonesia itu punya kapasitas 5.000 penonton. (*)
Ditulis oleh admin, Thursday, October 1, 2009 - Rating: 4.5
Judul : Sejarah DBL
Deskripsi : 2004 Musim Perdana yang Tak Terlupakan DBL dimulai di Surabaya pada 2004. Liga ini diniati sebagai liga SMA yang sederhana, tapi disel...

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk "Sejarah DBL"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Strategy Bola Basket

  • Drill Bigman 1 on 1 Reaction
  • DRILL dribble slide lay-up
  • Zone Defense 2-3
  • Defense 1 on 1 from corner
  • Half Court Press Defense 1-2-1-1
  • Full Court Press Defense 1-2-2

Tips Bola Basket

  • Menentukan Posisi bermain basket
  • Tips Memilih Sepatu
  • Cara mengatasi Cedera Ankle
  • 10 Cara supaya bisa bermain lebih lama

Labels

  • Achivements
  • Articles
  • Lomba
  • News
  • Shooting
  • Strategy
  • Tips
  • Video

Coach Suryo

Coach Suryo

100 Artikel Terbaru

DAFTAR ISI

  • ►  2024 (2)
    • ►  July (2)
  • ►  2023 (3)
    • ►  October (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  October (4)
  • ►  2017 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  June (5)
  • ►  2013 (5)
    • ►  July (1)
    • ►  April (4)
  • ►  2012 (21)
    • ►  September (1)
    • ►  March (10)
    • ►  February (7)
    • ►  January (3)
  • ►  2011 (128)
    • ►  December (8)
    • ►  October (5)
    • ►  September (12)
    • ►  July (3)
    • ►  June (22)
    • ►  May (41)
    • ►  April (30)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
  • ►  2010 (21)
    • ►  December (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (10)
  • ▼  2009 (32)
    • ►  November (5)
    • ▼  October (27)
      • ALL STAR DBL 2009
      • Terpilih ke Australia, Satu Jam Gemetaran
      • SM Bangkit di Game Kedua
      • NBA Rangkul Kaum Hispanik
      • Photo Pribadiku
      • Suryo Pranoto,S.Pd. Achievement
      • Lebih Dekat dengan Denny Sumargo
      • Masalah SM (Masih) di Pertahanan
      • Kobe Nge-blog untuk Fans China
      • Eurobasket 2009: Spanyol Terbaik Eropa
      • James-Shaq Langsung Serasi
      • AF Rinaldo: Mundur dari Roster
      • SM & Legiun Asingnya Sama-sama Puas
      • Bryant Tetap Paling Populer di Eropa
      • National Basketball Association (NBA)
      • Women's National Basketball Association (WNBA)
      • Rucker Park - Tempat lahirnya legenda-legenda Stre...
      • Sejarah DBL
      • Northern Territory Ikuti Jejak Western Australia T...
      • 1-2-2 Full-Court Zone Press
      • Zone defense 2-3
      • Injury Clinics: Cedera Ankle
      • Kobatama 2009 Siap Mengelola Sendiri
      • SM Britama Juara IBL 2009
      • Streetball Tricks
      • Liga Bola Basket ASEAN Diluncurkan di Manila
      • Tips Menentukan Posisi
Copyright © 2012 Coach Suryo - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger