INDONESIA | 20-Aug-2009
Terpilih ke Australia, Satu Jam Gemetaran
Jawa Barat Sumbang
Delapan Orang di Tim
DBL Indonesia All-Star
SURABAYA – Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009, kini resmi punya tim Indonesia All-Star. Sebanyak 12 pemain putra, 12 pemain putri, dan lima pelatih telah dipilih untuk belajar dan bertanding menghadapi tim-tim muda Australia, Oktober mendatang.
Mereka dipilih setelah menjalani Indonesia Development Camp (IDC) 2009, even pembinaan hasil kerja sama DBL dengan NBA.
Lebih dari 20 ribu peserta mengikuti Honda DBL 2009, di 16 kota, 15 provinsi di Indonesia. Sebanyak 160 pemain SMA (80 putra, 80 putri) dan 50 pelatih dipilih ikut IDC 2009. Dari jumlah itu, angkanya dikerucutkan lagi menjadi 48 pemain (24 putra, 24 putri).
Dan di penghujung camp, jumlahnya dikerucutkan lagi menjadi 12 putra dan 12 putri, serta lima pelatih (total 29 orang).
“Penilaian komprehensif dilakukan oleh para pelatih NBA, Brooks Meek, Neal Meyer, dan Joe Prunty. Bintang Sacramento Kings, Kevin Martin, ikut memberikan masukan. Selama tiga hari IDC, daftar ranking pemain terus dibahas bersama kami,” jelas Azrul Ananda, commissioner DBL.
Tim DBL Indonesia All-Star ini, menurut jadwal, bakal dua kali bertanding melawan tim-tim muda Australia. Dalam ajang bertitel DBL Australia Games 2009, mereka sudah berkumpul di Surabaya lagi pada pertengahan Oktober. Pada 17 Oktober, di DBL Arena Surabaya, tim ini menjamu tim U-18 dari Darwin Basketball Association (DBA), negara bagian Northern Territory.
Setelah itu tim pelajar ini terbang ke Perth, Australia Barat, melawan tim muda pilihan negara bagian tersebut pada 24 Oktober.
Kalau melihat daftar, wakil-wakil Pulau Jawa masih mendominasi jajaran pemain SMA elite tersebut. Terbanyak dari Jawa Barat, yang meloloskan enam pemain serta dua pelatih. Baru kemudian Jawa Timur (lima pemain, dua pelatih), diikuti Jawa Tengah dan Jogjakarta (masing-masing tiga orang).
Bali dan Kalimantan Barat masing-masing punya dua wakil. Empat pemain lainnya dari Papua, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Dari 15 provinsi penyelenggara Honda DBL 2009, lima tidak punya wakil. Yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
“Sebenarnya, ada pembicaraan untuk menyelipkan minimal satu wakil dari setiap provinsi. Namun, setelah diskusi dengan NBA, kami akhirnya sepakat untuk mengirimkan tim terbaik,” jelas Azrul.
Bagi para pemain yang tidak terpilih, Azrul mengatakan untuk tidak terlalu kecewa. Bagaimana pun, mereka sudah mendapat kesempatan langka, belajar langsung dari NBA. “Kebetulan tahun ini komposisinya seperti itu. Siapa tahu, tahun depan pemain terbanyak datang dari Pekanbaru, Bandarlampung, Mataram, Makassar, atau Manado,” lanjutnya.
Beragam ekspresi ditunjukkan para pemain dan pelatih yang namanya dipanggil saat Farewell Party IDC 2009, di kediaman Wali Kota Surabaya, Selasa malam lalu (18/8).
Ada yang tersenyum, bersyukur, gemetaran tak henti-henti, bahkan sampai menangis menggeru-geru.
Yang menangis paling “seru” adalah Hervita Mandariani dari SMAN 8 Surabaya. “Aku benar-benar tidak percaya. Timku saja tidak lolos ke babak playoff di DBL kemarin. Tapi aku terpilih ikut IDC 2009, lalu terpilih lagi ke Australia,” kata pemain 174 cm tersebut dengan mata sembab.
Randika Aprilian, wakil SMAN 9 Bandung, bahkan terus gemetaran sampai satu jam kemudian. Di akhir acara, para pemain pilihan memang diminta langsung oleh panitia untuk mengisi formulir persiapan tim. Saat diminta, tangan pemain 17 tahun itu tak sanggup memegang pulpen.
“Udah, mas saja yang mengisikan,” kata Randika kepada Puji Agus Santoso, manajer basketball operations DBL Indonesia.
Sebelum pengumuman nama tim DBL Indonesia All-Star ini, sempat ada pengumuman mengejutkan (sekaligus mengagumkan) oleh Kevin Martin. Pemain 26 tahun itu mendonasikan USD 15 ribu (sekitar Rp 150 juta) untuk membantu persiapan tim ke Australia ini.
Azrul Ananda menegaskan, pihak DBL Indonesia akan menggunakan donasi itu sebaik mungkin.
“Sebelum Kevin Martin pulang pagi tadi (kemarin, Red), saya bilang ke dia kalau uang itu akan digunakan untuk membantu perjalanan tim DBL ke Australia. Dari situ, kami lantas mendapat kelonggaran untuk mengembangkan lagi DBL ke kota lain di Indonesia pada tahun depan,” jelas Azrul. “Dia hanya ingin memastikan, apakah itu bisa mengajak lebih banyak lagi pemain muda berpartisipasi di DBL. Kami jawab tentu saja. Karena semakin banyak kota, semakin banyak pemain muda,” tambahnya.
Sebagai salah satu bentuk ucapan terima kasih, DBL Indonesia akan memasang tulisan “Kevin Martin for NBA All-Star” pada jersey tim yang bertanding di Australia nanti.
Para pemain DBL Indonesia All-Star mengaku sempat tak percaya ketika Martin bilang dia akan menyumbangkan uang ratusan juta.
“Aku sempat nggak percaya. Melihat tampangnya Mas Azrul di depan saja nggak percaya gitu, apalagi kita-kita. Terharu banget denger bintang besar kayak dia mau peduli sama pengembangan basket di Indonesia. Kevin Martin memang keren!” kata Laura Salvadora, pemain SMAK Satya Wacana Salatiga, Jateng. (pna)
Tim DBL Indonesia All-Star 2009
Putra
Pemain Asal Tinggi/Berat
Arif Hidayat SMAN 2 Jember 178/60
Raymon Cuwondo SMA St. Paulus Pontianak 170/65
Handry Satria Santosa SMAN 1 Denpasar 180/68
Indra Wijaya SMA Santa Maria Surabaya 176/65
Alvin Hartanto SMA Trinitas Bandung 172/64
Nabil Zakariah SMA Ta’miriyah Surabaya 177/63
Randika Aprilian SMAN 9 Bandung 186/72
Kevin Pranata SMA Trinitas Bandung 178/85
Eki Rakity SMA St. Petrus Pontianak 187/77
Leonardho Ozzie SMA Kolese De Britto Jogja 175/65
Okky Arista SMA Theresiana 1 Semarang 186/85
Herdanu Yudhistira SMKN 1 Balikpapan 184/80
Putri
Pemain Asal Tinggi/Berat
Maria JR Kezia SMAN 1 Denpasar 171/48
Marisya Rizkia SMAN 1 Bandung 154/55
Laura Salvadora SMAK Satya Wacana Salatiga 160/51
Cynthia Dewiriani SMA Kolese Santo Yusup Malang 155/45
Yohana M. Momot SMA Teruna Bakti Jayapura 160/50
Amelia Herawati SMA Karangturi Semarang 165/58
Diana Pusphaningtyas SMAN 1 Bandung 174/50
Veti Vera SMA Stella Duce 1 Jogja karta 160/48
Ayu Lestari SMAN 7 Banjarmasin 160/49
Isara Nur Latifah SMAN 9 Bandung 170/70
Novi Apriyani SMAN 1 Banyuasin III (Sumsel) 172/63
Hervita Mandariani SMAN 8 Surabaya 174/61
Pelatih
Hanindito H. Hadikusumo (SMA Budi Mulia Dua Jogjakarta)
Nurfian Samsi (SMAN 7 Bogor)
Alen Rismayadi (SMAN 1 Bandung)
Wahyu Budi (SMA Petra 1 Surabaya)
Njoo Soen Eng (SMA Frateran Surabaya)