Berakhir sudah Development Camp (IDC) 2011 presented by Bakrie Kalila Investment. Selama empat hari, mulai Senin (9/5) sampai kemarin (12/5), pemain tim nasional basket mendapatkan pengalaman dan pengetahuan luar biasa sebagai bekal SEA Games XXVI November mendatang.
Meski singkat, staf pelatih NBA di IDC secara total dan profesional memberikan beragam metode kepelatihan. Sejatinya, bagi 18 pemain pemusatan pelatihan nasional (pelatnas), tidak ada pola yang sangat baru.
Artinya, pola bermain yang diajarkan sebetulnya cukup fundamental. Namun, para pemain, semisal Romy Chandra, mengakui bahwa soal-soal mendasar yang sangat penting itu sering dilupakan. Salah satunya kedisiplinan melakukan defense. ’’Cara yang mereka sampaikan sangat bagus. Saya sangat exciting selama menjalani program ini,’’ kata Gepeng, begitu Romy Chandra biasa dipanggil.
Pujian kepada pemain disampaikan asisten pelatih/basketball development dari Toronto Raptors Eric Hughes. Dia mengaku sangat bangga telah terlibat dalam IDC. Dia menuturkan, dirinya mendapat kesan sangat mendalam pada pelatihan perdananya di Indonesia. Eric Hughes menjelaskan, para pemain menunjukkan kerja keras yang sangat fantastis. Ini yang membuat dia salut. ’’Para pemain timnas sangat luar biasa,’’ pujinya.
Pada hari terakhir kemarin, Eric Hughes masih menekankan pola defense sebagai menu latihan utama. Sebab, defense adalah faktor paling penting dalam sebuah pertandingan. Apalagi, di sisi lain, pemain timnas sudah sangat ahli melakukan penyerangan (offense). ‘’Mereka semakin baik dan semakin baik. Semoga ini bertahan di kejuaraan sesungguhnya nanti,’’ tegasnya.
Di akhir IDC, tim pelatih kembali menggelar scrimmage game. Delapan belas pemain dibagi dalam dua tim, yakni tim merah dan putih. Berbeda dari sebelumnya, kemarin latih tanding dilakukan dalam format 4 x 10 menit waktu kotor.
Tim putih yang diperkuat, antara lain, Rony Gunawan, Ponsianus Nyoman ‘’Koming’’ Indrawan, dan Dimas Aryo Dewanto memenangi laga dengan skor telak 82-68. Kemenangan itu sangat luar biasa. Sebab, mereka mengalahkan kumpulan pemain top seperti Mario Wuysang, Amin Prihantono, dan Faisal J. Achmad.
‘’Pertandingan ini menjadi gambaran starting line up tim. Tetapi, sekali lagi, ini bergantung pada selera pelatih dan perkembangan ke depan,’’ tutur Eric.
Sementara itu, forward Satria Muda Britama Jakarta Christian Ronaldo Sitepu menjadi most valuable player (MVP) IDC 2011. Tim pelatih menilai Dodo –panggilan Christian Ronaldo Sitepu– memiliki skill yang komplet.
Selain tangguh di bawah ring karena bertinggi 200 cm, akurasi shooting Dodo sangat bagus. Ini langka. Sebab, pada umumnya pemain tinggi jarang bisa melakukan shooting dengan baik. ’’Dia adalah aset Indonesia. Masa depan basket Indonesia bisa cerah bersamanya,’’ puji Eric.
Dodo merasa sangat bersyukur atas penghargaan tersebut. Dia mengatakan, gelar MVP membuat dirinya semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi timnas.
Namun, bagi pemain 25 tahun tersebut, penghargaan MVP itu tidak membuatnya terhenti. Dodo mengaku belajar banyak dalam IDC 2011. ’’Terutama detail fundamental. Pelatih NBA memberi kami banyak hal. Terutama mem-push kami menunjukkan yang terbaik,’’ lanjut Dodo.
Di bagian lain Koming berhak memperoleh most improve player (MIP). Center asal Pelita Jaya Esia Jakarta itu dinilai sebagai pemain yang mengalami perkembangan pesat dalam empat hari itu.
”Memang saya merasa begitu. Dari yang awalnya sering salah passing, akhirnya terus membaik dan enak. Mungkin masalah komunikasi. Tetapi, saya kaget mendapatkan gelar ini. Tidak percaya rasanya,’’ ujarnya. (nur/c2/diq)
Sumber : www.nblindonesia.com
Judul : Christian Ronaldo Sitepu Terpilih sebagai MVP Indonesia Development Camp (IDC) 2011
Deskripsi : Berakhir sudah Development Camp (IDC) 2011 presented by Bakrie Kalila Investment. Selama empat hari, mulai Senin (9/5) sampai kemarin (12...